Aku bicara padamu selirih ini
Dengan suara tanpa selaput
Ujung yang gemetar menahan cinta
Aku bisikkan padamu lagu-lagu
Meskipun rambutmu akan tergerai
Menutupi kedua telingamu,
Dan wajahmu,
Lembut rupawan
Lalu, menoleh engkau entah bagi siapa
Tapi, matamu memabukkan berkali-kali lagi sadarku
Engkau disana, sirna
Bahkan jarakpun melupakan hitungannya
Sebab manusia kerap bermimpi
Sebab, manusia kerap meminta
Sebab,manusia pula kerap tersungkur
Dengan lutut menunduk mencium bumi
Pizhou City, China, March 2010
Dengan suara tanpa selaput
Ujung yang gemetar menahan cinta
Aku bisikkan padamu lagu-lagu
Meskipun rambutmu akan tergerai
Menutupi kedua telingamu,
Dan wajahmu,
Lembut rupawan
Lalu, menoleh engkau entah bagi siapa
Tapi, matamu memabukkan berkali-kali lagi sadarku
Engkau disana, sirna
Bahkan jarakpun melupakan hitungannya
Sebab manusia kerap bermimpi
Sebab, manusia kerap meminta
Sebab,manusia pula kerap tersungkur
Dengan lutut menunduk mencium bumi
Pizhou City, China, March 2010
No comments:
Post a Comment